Senin, 20 Mei 2013
Tujuh Golongan Yang Mendapat Kado Istimewa Dari Allah
Tujuh Golongan Yang Mendapat Kado Istimewa Dari Allah
Saudara pembaca yang dirahmati Allah swt. Sudah kita ketahui
bahwa usia pemuda adalah usia yang cukup menarik. Yang masih terkandung energi
atau tenaga yang lebih banyak dibanding yang lebih senior. Dan Allah pun
memberikan keistimewaan kepada pemuda. Karena PEMUDA HARI INI ADALAH PEMIMPIN
MASA DEPAN yang harus dipersiapkan untuk menjadi teladan yang baik di kemudian
hari. Allah pun memberikan ujian yang lebih “keren” kepada pemuda dibanding
kepada orang tua. Hal kecil saja, misalnya seorang pemuda laki-laki yang sedang
tertarik kepada seorang pemuda perempuan yang cantik. Hal ini ujian, yang jika
tidak terjaga maka pemuda tersebut akan terjerumus kepada kemaksiatan. Lalu,
ujian kemalasan beribadah kepada Allah. Jika ia lalai, maka Allah pun akan
menyesatkannya.
Subhanallah Saudara pembaca, Allah Maha Adil, Dia memberikan
ujian yang sebanding dengan pahala yang akan didapatkannya. Memang ini adalah
sunnatullah, ini cara Allah untuk memberikan rasa pengharapan dan takut hanya
kepada-Nya.
Berbicara mengenai kata perbuatan, Allah akan memberikan
ganjaran pahala bagi orang yang beramal shalih, sebaiknya Dia akan memberikan
hukuman bagi yang berbuat kemunkaran. Sebagaimana orang tua yang memberikan
hadiah bagi anak-anaknya yang baik dan berprestasi dan memberikan hukuman bagi
yang nakal.
Hadiah ini memang akan Allah berikan saat hari terakhir kita
(kiamat), namun jika kita tidak mengetahuinya, mungkin kita akan diam dan
berpangku tangan karena tidak mengetahui Hadiahnya itu.
Naungan Allah pada hari kiamat, saat tidak ada naungan lagi
selain dari Allah Yang Maha Rahmaan-Rahiim. Itulah kado istimewa yang Allah
sediakan untuk kita, pemuda. Siapa saja tujuh golongan itu??
1. Hakim yang Adil
Nah lho…, katanya pemuda, tapi yang disebut malah hakim??
Saudara pembaca yang budiman, di antara kita mungkin sudah sering mendengarkan
kalimat ini. Setiap orang adalah pemimpin atas dirinya, dan kelak akan dimintai
pertanggungjawabannya. Dan ternyata setiap kita adalah pemimpin bagi diri kita
masing-masing. Jadilah pemimpin yang adil, yang selalu membawa diri ini kepada
kebaikan.
2. Pemuda yang taat ibadah hanya
kepada Allah swt.
Saudaraku yang diberkahi Allah, sungguh beruntung bagi
orang-orang yang senantiasa untuk taat beribadah kepada Allah swt. Terutama
kita, sebagai pemuda. Sungguh Allah akan memberikan banyak pahala kepada pemuda
yang taat beribadah kepada-Nya, dibanding orang tua yang taat. Wajar saja,
karena ujian (godaan)-nya lebih banyak dan dahsyat kepada pemuda. Seperti jaman
sekarang, banyak sekali pemuda yang terlalaikan oleh teknologi, sinetron
televisi, dan lainnya.
3. Pemuda yang terpaut hatinya
kepada Masjid-masjid
Saudaraku yang mudah-mudahan selalu mendapat RIDHO Allah
swt. Lagi-lagi Allah memberikan hadiah istimewanya itu untuk pemuda. Sungguh
Allah memberikan nikmat yang banyak kepada para pemuda yang patut kita syukuri.
Saudara pembaca, Allah akan memberikan Naungan-Nya di saat tidak ada lagi
naungan kecuali dari-Nya kepada pemuda yang hatinya terpaut pada masjid. Dimana
pun ia berada, sedang apapun ia beraktivitas, namun saat terdengar panggilan
Allah swt.-adzan-, maka ia akan segera memenuhi panggilan tersebut. Tidak hanya
untuk menunaikan shalat fardhu saja, namun juga untuk memakmurkan masjid-masjid
Allah dengan mendawamkan tilawah Al-Qur’an, mengkaji hadits, kaji tafsir,
mengajarkan pelajaran bermanfaat-terutama ilmu Islam- dan lain sebagainya.
4. Pemuda yang
bersedekah secara bersembunyi-sembunyi
Saudara pembaca, Rasulullah saw. adalah teladan kita semua,
beliau juga adalah orang yang paling dermawan. Terlebih di bulan Ramadhan,
kebaikan sedekahnya lebih cepat dibanding angina yang berhembus. Kita juga
sepatutnya dapat mendermakan sedekah kepada yang membutuhkannya. Dan sedekah
yang utama adalah sedekah secara sembunyi-sembunyi sehingga (ibaratnya) tangan
kirinya tidak mengetahui apa yang diberikan oleh tangan kanannya. Ini
menggambarkan tentang makna keikhlasan hati orang yang bersedekah.
5. Dua pemuda yang bertemu dan
berpisah karena Allah
Weish, tunggu dulu…ini buka antara laki-laki dan perempuan
yang bukan mahramnya, namun saudara se-iman. Sesama ikhwan, atau sesama akhwat.
Inilah yang menjadi usaha bagi yang sudah mempunyai kelompok rutin pekanan. Ia
bertemu untuk merekatkan ukhuwah, bersama-sama berniat karena Allah untuk
mencari ilmu, saling mengingatkan dalam kebaikan, ketaatan dan lainnya. Ia
berpisah karena Allah untuk menyebar kebaikan kepada orang lain yang lebih
banyak. Bersyukurlah, wahai saudara pembaca yang sudah mempunyai kelompok
pertemuan. Allah akan memberikan pahala yang besar bagi orang-orang yang
berkasih sayang dan saling mengingatkan kepada kebaikan dan kesabaran.
6. Pemuda yang menolak rayuan wanita
untuk berzina
Saudaraku, sungguh Allah Maha Tahu, ujian demi ujian yang
kita lalui pastilah Allah akan memberikan imbalan yang setimpal jika kita dapat
melalui ujian tersebut dengan baik dan benar menurut Allah swt.
7. Pemuda yang mencucurkan air mata
saat shalat malam.
Saudara pembaca yang mulia dan saya banggakan, Allah
menyediakan waktu-waktu yang mustajabnya do’a, saat itulah semestinya kita
dapat berkomunikasi langsung denganNya melalui dzikir-dzikir dan do’a-do’a
kita. Sungguh Allah akan mengabulkan doa-doa itu. Saudara pembaca, berdo’alah
kepadaNya, memohon apa yang kita minta. Salah satu waktu mustajab itu adalah
dengan qiyamullail, karena waktu itu Allah akan turun ke bumi, menjadi saksi
bahwa hambaNya mendekatkan diri kepadaNya di saat yang lain sedang terlelap
tidur.
Ingatlah, ada dua tetesan yang haram tersentuh neraka. Tetesan air mata karena tangisan kepada
Allah saat shalat malam dan tetesan darah syuhada yang berjihad di jalan Allah…
Itulah saudara pembaca, tujuh hal yang menjadikan kita
mendapatkan hadiah, kado special dari Allah swt. Semoga kita dapat menjadi
salah satu golongan di atas, menjadi hamba Allah yang mendapat naunganNya di
saat tidak ada lagi naungan Allah kepada siapa pun. Perbanyaklah ketaatan
(ibadah) kita kepada Allah.
Saudara pembaca, berbaiksangkalah kepada Allah swt.